PANGKALPINANG – Penerimaan zakat penghasilan di Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung (Babel), pada 2014 mencapai Rp1,3 miliar atau mengalami peningkatan dibanding tahun lalu hanya Rp 845 juta.
“Pada tahun ini, penerimaan zakat ditargetkan Rp2,9 miliar dan kami optimistis target ini akan tercapai seiring kesadaran warga dan PNS membayar zakat penghasilan cukup tinggi,” kata Bandahara Baznas Kota Pangkalpinang, H.M Djohan, Senin (2/2).
Sementara itu, kata dia, zakat profesi yang berhasil dikumpulkan tersebut disalurkan kepada fakir miskin, amil zakat, mualaf gharin dan ibnu sabil sebesar Rp1,027 miliar, dengan rincian fakir miskin sebesar Rp715.491.000, amil zakat Rp162.900.000, mualaf Rp29 juta, gharin Rp100 ribu dan ibnu sabil Rp10 juta.
“Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini dapat meringankan beban pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan warga kurang mampu,” lanjutnya.
Ia mengatakan, penerimaan zakat profesi meningkat juga karena adanya himbauan Wali Kota Pangkalpinang agar seluruh pegawai negeri sipil (PNS) beragama Islam membayar zakat penghasilannya. “Kami sangat terbantu dengan adanya imbauan dan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan penerimaan zakat ini,” jelasnya.
Namun demikian Djohan mengharapkan pemerintah juga mengimbau perusahaan-perusahaan untuk membayar zakat kepada Baznas, agar target penerimaan tahun ini tercapai. “Selama ini, pihak perusahaan mengumpulkan dan menyalurkan zakat ke pusat, sehingga sulit memantau pengumpulan zakat tersebut,” harapnya.
Seharusnya perusahaan-perusahaan di daerah ini, kata dia, menyalurkan zakat kepada warga miskin atau korban bencana di mana perusahaan tersebut berlokasi. “Kami berharap perusahaan milik pemerintah dan swasta menyalurkan zakat kepada fakir miskin, amil zakat, mualaf gharin dan ibnu sabil di daerah ini, agar hubungan sehingga mereka juga berperan membantu pemerintah dalam menekan angka kemiskinan dan masalah sosial lainnya,” tandasnya. (ant/rb)
