Salah satu acara dalam rangkaian kegiatan World Halal Product Exhibition 2016 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Thailand di kota Hat Yai pada tanggal 1-4 September lalu adalah kuliah umum tentang peran zakat dalam pembangunan ekonomi. Dalam acara tersebut, penulis berkesempatan untuk menyampaikan sejumlah aspek penting terkait upaya penguatan peran zakat dalam pembangunan ekonomi. Paling tidak, ada tiga pilar yang harus diperhatikan.
Pertama, penguatan gerakan sosialisasi dan edukasi zakat kepada publik, sehingga kesadaran publik untuk berzakat melalui lembaga resmi akan semakin meningkat. Kedua, penguatan kapasitas kelembagaan amil zakat. Institusi amil harus didorong untuk memiliki tata kelola yang baik (good amil governance) sehingga kualitas pengelolaan zakat semakin baik, transparan dan akuntabel.
Ketiga, perlunya penguatan dukungan kebijakan dan regulasi pemerintah, yang dapat mendorong optimalisasi potensi zakat yang ada. Dengan potensi yang besar, zakat diharapkan dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam pembangunan ekonomi. Inilah yang penulis istilahkan dengan triangle of zakat system development (segitiga pembangunan sistem zakat).
Yang menarik dari kegiatan tersebut adalah pilihan tema zakat di tengah negara yang mayoritas bukan Islam. Meski saat ini belum ada lembaga zakat yang terorganisir dan terstruktur dengan baik karena urusan zakat masih diserahkan kepada setiap individu muslim dan mesjid-mesjid yang ada di Thailand, namun sekarang mulai muncul kesadaran untuk membangun sistem zakat secara terencana dan terarah.
Kesadaran itulah yang mendorong perwakilan pengurus-pengurus mesjid dan pimpinan organisasi keislaman di Thailand, bersama perwakilan pemerintah, untuk berkumpul di kegiatan tersebut. Ini adalah modal awal yang sangat baik untuk memulai upaya pembangunan sistem pengelolaan zakat yang efektif dan efisien. Mereka menyadari bahwa semua komponen dalam segitiga pembangunan sistem zakat harus diperhatikan dengan baik.
Penulis juga menyampaikan tentang dokumen Zakat Core Principles (ZCP) yang memuat sejumlah kriteria dan aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun sistem zakat di negara minoritas muslim, sebagai salah satu referensi yang perlu diperhatikan. Paling tidak, mereka memiliki panduan untuk menyusun langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun sistem zakat. Penulis berharap, perkembangan di Thailand ini dapat menyemangati kita untuk meningkatkan sinergi dalam memperkuat pembangunan zakat di tanah air. Wallaahu a’lam.
Dr. Irfan Syauqi Beik | Direktur Pusat Kajian Strategis BAZNAS Sumber : pusat.baznas.go.id Image Source : Pinterest