Kisah Pilu : Perjuangan hidup seorang ibu dan empat anaknya di Desa Riau

February 21, 2025
Aktifitas

Di sebuah sudut Desa Riau, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, terdapat sebuah gubuk yang menjadi saksi bisu perjuangan hidup seorang ibu dan keempat anaknya. Dinding-dinding kayu yang lapuk dan atap yang bocor menjadi tempat berlindung bagi keluarga kecil ini, yang harus bertahan dalam kondisi serba kekurangan. Kisah ini terungkap setelah Tim BAZNAS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan asessment ke desa tersebut, menyusul laporan warga tentang keluarga yang tinggal di rumah tak layak huni.

Ibu tersebut, yang kini harus berjuang sendirian, menanggung beban berat setelah sang suami pergi meninggalkan rumah empat bulan lalu tanpa kabar. Tanpa sumber penghasilan, ia harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari untuk dirinya dan keempat anaknya yang masih kecil. Bayangkan, di usia mereka yang masih belia, anak-anak ini harus tumbuh dalam lingkungan yang jauh dari kata layak. Makan sehari-hari pun menjadi tantangan, apalagi memikirkan pendidikan dan masa depan mereka.

Tim BAZNAS yang datang ke lokasi tidak bisa menyembunyikan keprihatinan mereka. “Kondisi ini sangat memilukan. Seharusnya tidak ada anak-anak yang harus hidup seperti ini,” ujar salah satu anggota tim. Rumah yang mereka tinggali tidak memiliki fasilitas dasar seperti listrik dan air bersih. Anak-anak terpaksa tidur beralaskan sasur tipis, sementara sang ibu berusaha sekuat tenaga untuk tetap tegar di tengah keterbatasan.

Kisah ini bukan sekadar tentang kemiskinan, tetapi juga tentang ketangguhan seorang ibu yang tidak menyerah meski diterpa badai kehidupan. Ia berjuang setiap hari untuk memastikan anak-anaknya tetap bisa tersenyum, meski di balik itu semua, air mata kerap mengalir di malam hari. Namun, harapan tetap ada. Kehadiran Tim BAZNAS memberikan secercah cahaya bagi keluarga ini. Asessment yang dilakukan menjadi langkah awal untuk memberikan bantuan yang tepat sasaran, baik berupa kebutuhan pokok, perbaikan rumah, maupun pendampingan jangka panjang.

Namun, bantuan dari BAZNAS saja tidak cukup. Mereka butuh uluran tangan dari kita semua. Setiap donasi, setiap kepedulian, bisa menjadi penyelamat bagi keluarga ini. Mari bersama-sama membantu mereka bangkit dari keterpurukan. Karena di balik dinding gubuk itu, ada mimpi-mimpi kecil yang menanti untuk diwujudkan.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa di tengah gemerlap kehidupan, masih ada saudara-saudara kita yang membutuhkan perhatian dan bantuan. Jangan biarkan mereka berjuang sendirian. Mari kita menjadi tangan-tangan yang mengulurkan harapan, karena setiap kebaikan kecil yang kita berikan, bisa berarti segalanya bagi mereka.

Bagikan artikel ini

Open chat
Assalamualaikum
Assalamualaikum
apa yang bisa kami lakukan untuk anda?