Sungailiat – Assisten Bupati bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Murjadi, mewakili Bupati Bangka membuka secara resmi pelatihan Da’iyah se – Kabupaten Bangka yang digelar Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bangka, Sabtu (29/11/2014) di Aula Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Bangka.
“Menjadi Da’i/Da’iyah tidaklah gampang. Setiap perilaku dan perbuatan dari seorang Da’i/Da’iyah diteladani oleh masyarakat,” kata Murjadi dihadapan peserta pelatihan.
Ditambahkannya, sosok seorang Da’i/Da’iyah merupakan teladan di dalam masyarakat. Dalam penyampaian pesan ilmu-ilmu agama juga harus memperhatikan norma yang berlaku dalam masyarakat.
“Masalah gaya dalam berdakwah merupakan talenta bakat alami yang dimiliki masing-masing. Jangan berfikir mau meniru Ustazah Mamah Dedeh, jadilah diri sendiri,” ungkapnya.
Lanjut Murjadi, mulailah kesemuanya dari hal yang kecil. Ikuti kegiatan pelatihan dengan ikhlas dan tertib. Mudah-mudahan ilmu yang didapatkan dapat disampaikan kepada masyarakat bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.
Dikesempatan yang sama, Wakil Ketua BAZNAS Kabupaten Bangka Lahmudin dalam sambutannya mengatakan maksud dan tujuan diselenggarakan pelatihan ini, agar kader-kader sebagai da’iyah di setiap kecamatan bisa tergali. “Alhamdulillah peserta yang hadir sesuai yang ditargetkan sebanyak 44 orang se – Kabupaten Bangka,” ujarnya.
Menurut Lahmudin, dengan keikutsertaan dari utusan pilihan masing-masing kecamatan, para Da’iyah yang berbakat bisa diinventarisir. “Walaupun ada bakat, kalau tidak terbiasa tidak akan jadi. Bisa karena biasa,” tukasnya.
Sambung Lahmudin, dalam pelatihan tersebut peserta akan ditempa dengan beberapa materi yang meliputi retorika dakwah dan propaganda, kepemimpinan da’i dan metode dakwah, teknik berpidato, serta prakteknya.
Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan, Chairani, asal Kecamatan Belinyu mengaku senang menggeluti profesi sebagai Da’iyah, karena dengan berdakwah satu sama lain bisa saling mengingatkan mana yang baik dan mana yang kurang baik. Sebagai contoh musibah banjir yang melanda sejumlah daerah di tanah air bukan saja karena faktor curah hujan tinggi melainkan akibat daru kurang baiknya manusia mengelola lingkungan. (sf/3) (Rakyatpos, 1 Desember 2014)